Rabu, 26 November 2014

SBS BACA PUISI "SEBUAH JAKET BERLUMUR DARAH"




SEBUAH JAKET BERLUMUR DARAH
Karya : Taufiq Ismail


Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun.

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dari penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja

Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan “Selamat tinggal
perjuangan”
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang
pelayan?

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang.

Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota,
Pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan Perjuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dari bunyinya dapat diketahui sebuah kapal retak atau tidak. Dari ujarannya dapat diketahui apakah seseorang bijak atau tolol. -Demosthenes

Berkomentarlah dengan bijak