SEBUAH
JAKET BERLUMUR DARAH
Karya
: Taufiq Ismail
Sebuah
jaket berlumur darah
Kami
semua telah menatapmu
Telah
pergi duka yang agung
Dalam
kepedihan bertahun-tahun.
Sebuah
sungai membatasi kita
Di
bawah terik matahari Jakarta
Antara
kebebasan dari penindasan
Berlapis
senjata dan sangkur baja
Akan
mundurkah kita sekarang
Seraya
mengucapkan “Selamat tinggal
perjuangan”
Berikrar
setia kepada tirani
Dan
mengenakan baju kebesaran sang
pelayan?
Spanduk
kumal itu, ya spanduk itu
Kami
semua telah menatapmu
Dan
di atas bangunan-bangunan
Menunduk
bendera setengah tiang.
Pesan
itu telah sampai kemana-mana
Melalui
kendaraan yang melintas
Abang-abang
beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan
di atas bis kota,
Pawai-pawai
perkasa
Prosesi
jenazah ke pemakaman
Mereka
berkata
Semuanya
berkata
Lanjutkan
Perjuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dari bunyinya dapat diketahui sebuah kapal retak atau tidak. Dari ujarannya dapat diketahui apakah seseorang bijak atau tolol. -Demosthenes
Berkomentarlah dengan bijak