Selasa, 25 September 2012

Puisi Jalanan


Terpandang wajah kaum kusam
Tubuh lusuh berlumr debu jalanan
Siangmu dipenuhi lapar
Malammu diselimutkan doa

Kau sambut hujan
Mendung bergulung berpayung suram

Tangis bayi tetek ibunya
Keringkan air mata dunia
Obrolan kita dimeja makan
Tentang mereka yang kelaparan

Langit hitam

Tidur beralaskan wajah pemerintah
Sepenggal asa kan menjelma, semakin binasa
Amarah yang tak tertahan
Kelaparan pu merajalela
Kata-kata keluar bersama kotoran mereka
“Buat apa punya pemerintah
Bila hidup terus-terusan susah”

HMJPBS, 25-09-2012
Tio Margono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dari bunyinya dapat diketahui sebuah kapal retak atau tidak. Dari ujarannya dapat diketahui apakah seseorang bijak atau tolol. -Demosthenes

Berkomentarlah dengan bijak